Perjalanan Empat Wanita Bikers dan Impian Mereka



Perjalanan Empat Bikers dan Impian Mereka

Film ini disutradarai oleh Tarun Dudeja dan diproduksi oleh Tapsee Pannu dan Ajiith Andhare dan dibintangi oleh Fatima Sana Sheikh, Ratna Pathak, Dia Mirza dan Sanjana Sanghi.





Seseorang akan terinspirasi untuk melakukan perjalanan dan mengikuti hasratnya setelah membaca kisah inspiratif empat penunggang badai.





Empat perempuan biasa melakukan perjalanan sepeda motor untuk mencapai Khardung La, jalur kendaraan bermotor tertinggi di dunia, dan dalam prosesnya, mereka melakukan perjalanan realisasi diri dan eksplorasi identitas.





Apakah perjalanan atau tujuannya lebih penting? Perjalanan dengan sepeda motor ini menunjukkan bahwa ada lebih banyak petualangan dalam hidup daripada sekedar petualangan, seperti halnya di jalan raya.
Karakter cerita pertama kali diperkenalkan kepada penonton oleh sutradara-penulis Tarun Dudeja dan rekan penulis Parijat Joshi, yang mengatur adegan untuk awal yang khas.





Fatima Sana Shaikh, lebih dikenal sebagai Sky, adalah seorang pengulas dan influencer sepeda motor yang berusaha mengatasi reputasi media sosialnya yang tidak disengaja dan mengambil alih benteng maskulin untuk membentuk identitasnya sendiri.





Nenek Manpreet, Mahi (Ratna Pathak Shah), dan Uzma (Dia Mirza), adalah seorang ibu rumah tangga yang kurang mendapat apresiasi dari keluarganya.





Manjari, seorang gadis Mathura, dijadwalkan menikah dengan orang asing pilihan ibunya. Narasi selanjutnya berpusat pada pertemuan, kecelakaan, dan pertukaran satu sama lain saat mereka memulai perjalanan penemuan jati diri.






[embed]https://www.youtube.com/watch?v=A33H3ddSOcM[/embed]

Paruh pertama film ini dinarasikan dengan baik, namun secara berkala terputus-putus karena menggambarkan bias terhadap penumpang atau pengemudi perempuan, kurangnya keselamatan bagi perempuan, dan bagaimana perempuan dianggap remeh.





Namun begitu mereka berada di jalan, ceritanya bertambah cepat dan menjadi lebih seru. Baik saat melakukan perjalanan melalui medan yang dramatis, seperti tanah longsor, atau banjir, atau perjalanan yang menyenangkan di jalan yang indah, sinematografer Sreechith Vijayan Damodar dengan ahli menggambarkan pegunungan.









Seorang sopir truk memberi tahu Manjari, “Apni problem mein tension lena aur doosre ki problem mein solution dena, yeh toh insaan ki fitrat hai,” dalam upaya membantunya menghadapi tantangan secara rasional. Ini bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng. Mirip dengan perjalanan yang benar-benar biru, film ini menampilkan orang-orang yang menyampaikan pelajaran hidup melalui bahasa yang mudah diingat dan kesederhanaan.
















Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url